HWI

Anda ingin memiliki berat badan ideal? Dapatkan produk diet sehat dan aman hanya di WA atau Phone +6281274588731

Resensimu

Kamis, 05 Desember 2013

Judul Buku : Lahir dari Rahim
Penulis : P Mutiara Andalas SJ
Penerbit : Kanisius Yogyakarta
Cetakan : I/2009
Tebal Buku : 320 Halaman

Membahas permasalahan gender adalah menganalisis hubungan peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosialnya. Bukan permasalahan kodrat laki-laki yang memproduksi sperma dan perempuan melahirkan. Sebagai manusia keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan perannya sebagai makhluk soaial. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah struktur soaial yang timpang, bias gender yang menyebar luas dan mempengaruhi pola pikir, tindakan dan bentuk kehidupan sosial di negeri ini.

Menjadi perempuan atau laki-laki merupakan bentuk yang diciptakan oleh struktur masyarakat. Hal ini tidaklah paten, melainkan dapat diubah apabila didalamnya

terdapat ketidak adilan bagi salah satu gender. Salah satu hasil dari ciptaan struktur soaial yang memasung perempuan adalah stereotype yang menindas dan menimbulkan ketidak adilan bagi perempuan dalam kehidupan sosial. Akan tetapi sering terabaikan oleh banyak kalangan karena sudah diangap menjadi sebuah hal yang lazim oleh masyarakat.

Akibat dari penciptaan stereotype ini muncul penindasan. Penindasan pada perempuan ini terjadi secara berkelanjutan tanpa adanya kesadaran bahwa kegiatan-kegiatan kekerasan simbolik ini sebagai sebuah ketidak adilan. Ironisnya, hal ini seringkali dianggap sebagai kelaziman.

Apakah karya P Mutiara Andalas SJ menghadapi kondisi perempuan seperti wacana di atas? Andalas adalah seorang teolog humania dan seorang laki-laki profemnis. Melalui karyanya ini ia membidik wacana perempuan Asia melalui pendekatan teolog profeminis.

Ajakan Andalas melalui buku ini merupakan upaya rekonstruksi stereotype perempuan dalam struktur sosial secara kolektif. Para tokoh intelektual, agama, pendidikan, politik dan semua kalangan masyarakat untuk menyadari gejala-gejala ketidak adilan di sekitarnya dan melakukan pembebasan dengan bertindak dan berpikir secara kritis dan peka.

Karya ini ditlis sangat akademis serta menggunakan gaya bahasa metafor dan pemilihan bahasa yang netral dan lembut tanpa harus menyentuh bias gender. Disinilah kekuatan buku ini. Sebab menurut Mary Joe Frug, bahasa merupakan kekuatan yang membentuk realita dan realitas gender merupakan system of meaning. Susunan bahasa yang dipilih untuk menggambarkan suatu makna menentukan bagaimana pengetahuan atau common opinion terbentuk. Makna gender juga dipertaruhkan jika dalam penggunaan bahasa jusru menggambarkan adanya ketidak seimbangan komunikasi soaial antara wanita dan pria.

Sebuah karya yang layak untuk mendapatkan perhatian dunia akademik, teologis dan sosial sebagai referensi bacaan pengembangan pengetahuan. Karya ini membuka mata publik tentang sesuatu yang terlipat, sesuatu yang tersembunyi. Padahal ia sebenarnya tampak jelas dalam ruang publik, dengan disertai berbagai studi kasus dan kisah nyata ketertindasan kaum perempuan dalam dunia sosialnya. Sebuah karya hasil dari kecerdasan intelektual dan keimanan yang disajikan dalam bahasa yang lembut dan memberikan ruang kebebasan berpikir bagi para pembaca.

(Direferensi oleh : Abda'iyah Alhadi, Pascasarjana Fakultas Filsafat UGM)