(Hommage untuk Prof Dr M Sastrapratedja)
Editor : A Setyo Wibowo
Penerbit : Kanisius Yogyakarta
Terbit : 2009
Tebal : 308 Halaman
Perbincangan tentang manusia sungguh tidak ada habisnya. Ia akan selalu ada selama manusia ada. Manusia akan selalu bertanya tentang dirinya. Apa itu manusia? Siapa manusia itu? Dan mengapa ada manusia?
Keyakinan tentang manusia sebagai makhlukyang senantiasa mempertanyakan dirinya, yang selalu sedang menjadi, dikatakan dengan cara lain oleh Michael Sastrapratedja sebagai makhluk sejarah. Manusia bukanlah sekedar datum, ia adalah makhluk bersejarah yang lewat relasinya dengan segala macam lingkungannya berusaha, tanpa pernah henti membentuk dirinya sendiri.
Menyatakan manusia sebagai makhluk menyejarah artinya membuka diri pada ragam ide tentang manusia yang dalam seluruh kajian filsafat senantiasa terus berubah. Pada perkembangannya yang kontemporer, pasca modernisme justru membuat kita meragukan ide tentang manusia itu sendiri. Namun bukan berarti klaim besar pascamodern itu mengakhiri pertanyaan manusia berakhir tentang dirinya sendiri. Sastrapratedja justru yakin bahwa sejauh manusia masih mempertanyakan apa artinya menjadi manusia agar layak disebut manusia, maka humanism sebagai pandangan hidup dan sebagai filsafat masih relevan. (halaman 5-6).
Buku ini berisi 13 esai yang ditulis secara istimewa oleh para akademisi sebagai ucapan terima kasih kepada M. Sastrapratedja. Ia dikenal sebagai "penjaga" kawasan akademik dan intelektual yang disebut filsafat manusia atau antropologi filosofis. Itulah pintu gerbang untuk memahami siapa itu manusia dan mengapa ia tetap menjadi teka-teki bahkan bagi dirinya sendiri.
Buku ini dihadiahkan sebagai undangan kepada publik untuk merawat pencarian jawaban atas enigma yang bernama "manusia". Membaca buku ini seperti meneliti diri sendiri. mencari jawaban atas manusia yang dipertanyakan sendiri oleh "manusia".
Buku ini tidak hanya berbicara tentang mantan Rektor Universitas Sanata Dharma dan Direktur Program Pascasarjana STF Driyakara Jakarta saja, namun berbicara mengenaihakikat diri manusia sebagai makhluk soaial yang terus berproses. Lebih dari itu, buku ini memberikan garis besar jawaban-jawaban atas pencarian manusia dari kacamata akademik.
Walaupun ditulis ole akademisi dan pakar filsafat, namun buku ini mudah dibaca dan dipahami. Bku ini sangat layak dibaca oleh siapapun yang mengaku dirinya manusia.
(Diresensi oleh : Benni Setiawan, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
untuk buku2 kanisius bisa di lihat disini mas http://resensikanisius.blogspot.com
BalasHapus